30/04/08

Alhamdulilah.....

Alhamdulilah.....,setelah sempat menunda beberapa lama akhirnya Online store-ku akhirnya launch juga (memang yah menunda ama malas tuh masih sodara dekat..dekat bgt malah :D)
Rencana sih dari tahun kemarin tapi molor mulu sampe akhirnya minggu kemarin tiba2 aja semangat bangeet buat foto2 produk, alhasil...
Karyawanku didaulat deh jadi fotografer kagetan..(makasih yah yani n harini)
tanpa bantuan  kalian bu Tika gak bisa sejauh ini hehe..
capek bgt sih iya, mana asisten dirumah lagi pulang kampung otomatis kerjaanku dobel2
tapi mumpung semangat lagi tinggi gini
so...semuanya kudu di kelarin skg, takut semangat keburu mlempem lagi (emangnya krupuk?? :D)
     yah pinter2 manage waktu yang ada aja, dan Alhamdulilah....
2 hari setelah aku upload produk di blog-ku n promosi sana sini udah ada yang order,disusul orderan berikutnya....dan berikutnya...
Surprise bgt kalau cek email dan sms dari rekan2 pemesan, sambutannya positif sekali dan pesanan pun mulai mengalir dalam waktu beberapa hari ini (Thanks All), duuh..seneng bgt!

Terima Kasih ya Allah...atas nikmat yang Engkau berikan ini, Engkaulah sebaik-baiknya pemberi Rizki.

27/04/08

MITOS Tentang ENTREPRENEUR

Barusan Blogwalking dan sempat baca Tulisan
 Pak WURYANANO  tentang maraknya workshop atau pun seminar-seminar tentang Entrepreneur,
 saya setuju dengan Beliau, saya pun pernah mengikut seminar kewirausahaan baru-baru ini dan ada hal yang saya rasakan kurang yaitu dari sekian orang yang
memberikan testimonial : " Mengapa yang di
ceritakan dengan penuh semangat hanya kesuksesannya bla...bla... .."
mendapatkan pinjaman Bank tanpa modal sepeser pun
bahkan dapat "susuk", memiliki usaha di tempat
A,B,C...,"
Mengapa tidak ada yang Sharing tentang segala kendala2
yang dia jalani dalam bisnis/usahanya dan bagaimana
dia meng-handle semua itu sampai ke tahap "sukses"??
Bagaimana prosesnya bisa dapat pinjaman dari Bank pada
awalnya yang sama sekali belum memiliki Track Record?
Kita semua tahu Bank sangatlah Selektif dalam
mengucurkan dananya, kita harus punya punya jejak
rekam yang bagus dst....kalau kita sebagai
entrepreneur tentunya dari Track Record bisnis yang
kita geluti,
Seharusnya itu juga hal yang tidak kalah penting
selain Spirit tentunya Skill Pengetahuan dan
Keterampilan adalah Penunjang yang solid pula untuk
para Entrepreneur pemula ( seperti saya? :D) Untuk mengasah/memperkuat mental dan memberikan solusi di tengah ketatnya Dunia usaha, Melihat
Orang Sukses tentu sangat menyenangkan dan memotivasi
bagi para Entrepreneur pemula tapi sharinglah pula
kendala/rintangan yang dialami jangan hanya
Instant-nya aja seperti, seperti yang Pak Wuryanano
katakan "itu menyesatkan" betul sekali....
Akhirnya para Entrepreneur pemula yang diketahui
hanyalah gampang dan manisnya padahal menurut saya
suatu kesuksesan itu melalui Tahap, kerja
keras,Belajar. Tidak terjadi dalam semalam atau
beberapa jam. Justru disitulah nikmatnya menjadi
Entrepreneur. ..
penuh dengan tantangan dan selalu belajar dan belajar dari action yang telah dilakukan
kadang gagal tapi tidak menyerah malah bersyukur dan
menjadikan kegagalan suatu ilmu yang sangat berharga
dan ketika suatu saat dirinya sampai pada tahap
Sukses, Mentalnya pun benar-benar Siap sebagai seorang
Entrepreneur yang Sukses. Bagi saya itulah nikmatnya
menjadi Entrepreneur, sampai saat ini pun terus belajar dan berjuang mencapai impian-impian yang belum tercapai :D, Semangattt!!!
Doain yah....hehehe..(ngarep *mode on*)

23/04/08

Sejuta Alasan Untuk Lebih Sering Bersyukur

Jika Anda tinggal di rumah yang baik, memiliki cukup makanan dan dapat
membaca. Maka Anda adalah bagian dari kelompok terpilih.

Jika Anda bangun pagi ini dan merasa sehat. Maka Anda lebih beruntung dari jutaan orang yang mungkin tidak akan dapat bertahan hidup minggu ini.

Jika Anda tidak pernah merasakan bahaya perang, kesepian karena dipenjara, kesakitan karena penyiksanaan, atau kelaparan. Maka Anda berada selangkah lebih maju dibandingkan 500 juta orang di dunia.

Jika Anda dapat menghadiri pertemuan politik atau keagamaan tanpa merasa takut akan dilecehkan, ditangkap, disiksa, atau mati. Maka Anda beruntung, karena lebih dari 3 milyar orang di dunia tidak dapat melakukannya.

Jika anda memiliki makanan di lemari pendingin, baju-baju di lemari pakaian, dan memiliki atap yang menaungi tempat anda beristirahat. Maka Anda lebih kaya dari 75% penduduk di dunia ini.

Jika Anda memiliki uang di bank, di dompet, dan mampu membelanjakan sebagian uang untuk menikmati hidangan di restoran. Maka Anda merupakan anggota dari 8% kelompok orang-orang kaya di dunia.

Jika orang tua Anda masih hidup dan menikmati kebahagiaan kehidupan pernikahan mereka. Maka Anda termasuk salah satu dari kelompok orang yang dikategorikan langka.

Jika Anda mampu menegakkan kepala dengan senyuman dibibir dan merasa benar-benar bahagia. Anda memiliki keistimewaan tersendiri, karena sebagian besar orang tidak memperoleh kenikmatan tersebut.

Jika Anda dapat membaca pesan ini. Maka Anda baru saja menerima karunia ganda, karena seseorang memikirkan Anda, dan Anda jauh lebih beruntung dibandingkan lebih dari 1 milyar orang yang tidak dapat membaca sama sekali

Semoga Anda menikmati hari yang indah ini.


Hitunglah karunia keberuntungan Anda, dan sampaikan hal ini kepada orang lain untuk mengingatkan bahwa sebenarnya, kita adalah orang-orang yang sangat beruntung.

Dengan bersyukur, Anda akan lebih menikmati hidup yang hanya sebentar ini.

 

Sukses Adalah Hak Setiap Orang

"Miskin dan kaya adalah nasib", ini adalah mitos yang berlaku di masyarakat, khususnya di negara berkembang. Tak terkecuali di negara kita, Indonesia.

Kita sering mendengar, bahkan mungkin termasuk di antara kita pernah berucap; miskin sudah merupakan nasib kita. Bagaimanapun kita bekerja keras, nasib tidak mungkin berubah, karena ini sudah suratan takdir. Sebaliknya, kalau nasib kita sudah ditentukan dari "sononya" kaya, maka usaha apa pun, bahkan kerja "seenaknya"pun bisa menjadikan kita sukses dan kaya.

Entah sudah berapa abad umur mitos seperti ini, sadar atau tidak, sudah diterima secara dogmatis di dalam masyarakat kita. Ditambah dengan mitos-mitos modern yang destruktif, seperti; bila kita berpendidikan rendah, hanya lulusan SMA/SMP/ SD, ( bahkan S1, namun merasa hanya lulusan universitas lokal), maka spontan yang timbul di benak kita adalah kita sulit maju, sulit sukses dan kaya.

Dengan rendahnya persepsi terhadap diri sendiri seperti ini, jelas kita telah terkena penyakit mitos yang menyesatkan. Hal ini akan mempengaruhi sikap mental dalam praktek di kehidupan nyata, sehingga menghasilkan kualitas hidup "ala kadarnya" atau sekedar hidup. Jika mitos seperti ini terus menerus dipercaya dan sampai memasuki pikiran bawah sadar
kita, maka mitos seperti itu akan melahirkan "nasib gagal", dan kalau mitos negative seperti itu dimiliki oleh mayoritas masyarakat kita, lalu bagaimana mungkin kita bisa mengentaskan kemiskinan untuk menuju pada cita cita bangsa, yaitu; masyarakat adil-makmur dan sejahtera.

Kemiskinan sering kali merupakan penyakit dari pikiran dan hasil dari ketidaktahuan kita tentang prinsip hukum kesuksesan yang berlaku. Bila kita mampu berpikir bahwa kita bisa sukses dan mau belajar, serta menjalankan prinsip-pinsip hukum kesuksesan, mau membina karakteristik positif, yaitu; punya tujuan yang jelas untuk dicapai,disiplin, mau kerja keras, ulet, siap berjuang dan semangat belajar, maka pasti akan terbuka kemungkinan- kemungkinan atau aktifitas-aktifitas produktif yang dapat merubah nasib gagal menjadi sukses. Miskin menjadi kaya!

Bangun karakter sukses! Seperti pepatah dalam bahasa Inggris "character is destiny", kharakter adalah nasib. Hancurkan mitos "miskin adalah nasib saya" Tidak peduli bagaimanapun Anda hari ini, dari keturunan siapa, berwarna kulit apa, atau apa latar belakang pendidikan Anda. Ingat, Anda punya hak untuk sukses!!! Jadilah majikan bagi nasib diri sendiri kita adalah penentu masa depan kita sendiri!

Seperti filosofi yang lahir dari kristalisasi perjuangan sepanjang kehidupan saya, yang telah terbukti yakni : Success is my right! Sukses adalah hak saya! atau arti panjangnya : Kesuksesan bukan milik orang-orang tertentu. Sukses milik Anda, milik saya, dan milik siapa saja yang benar-benar menyadari, menginginkan, dan memperjuangkan dengan sepenuh hati.

Dengan semangat dan sikap mental sukses adalah hak saya! serta siap berjuang habis-habisan , saya yakin nasib kita pasti berubah lebih baik, karena Tuhan tidak akan tinggal diam untuk membantu kita!

Oleh : Andrie Wongso


Thanks to Mr Andrie Wongso, you are inspiring to me and many people....

YOU ARE ONLY AS HONORABLE AS WHAT YOU DO

Engkau hanya semulia yang kau kerjakan. Saya membandingkan keserakahan kita , yang tak pernah ingin sedikitpun berkurang rizki kita meski dalam rizki itu sebetulnya ada milik orang lain .

"Usia memang tidak menjamin kita menjadi Bijaksana, kitalah yang memilih untuk menjadi bijaksana atau tidak"

22/04/08

Bagaimana Kita Menghadapi Cobaan?

Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya. Dia bertanya mengapa hidup ini terasa begitu sukar dan menyakitkan. Dia tidak tahu bagaimana untuk menghadapinya. Dia nyaris menyerah kalah dalam kehidupan.Setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya yang bekerja sebagai tukang masak membawa anaknya itu ke dapur. Dia mengisi tiga buah panci dengan air dan mendidihkannya di atas kompor. Setelah air di dalam ketiga panci tersebut mendidih, dia memasukkan lobak merah ke dalam panci pertama, telur dalam panci kedua, dan serbuk kopi dalam panci terakhir. Dia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata.

Si anak tertanya-tanya dan menunggu dengan tidak sabar sambil memikirkan apa yang sedang dilakukan oleh ayahnya. Setelah 20 menit, si ayah mematikan api. Dia menyisihkan lobak dan meletakkannya dalam mangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya dalam mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lain. Lalu dia bertanya kepada anaknya, "Apa yang kau lihat, Nak?"
"Lobak, telur dan kopi", jawab si anak. Ayahnya meminta anaknya memakan lobak itu. Dia melakukannya dan mengakui bahwa lobak itu nikmat. Ayahnya meminta dia mengambil telur itu dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, dia dapati sebiji telur rebus yang matang. Terakhir, ayahnya meminta untuk minum kopi. Dia tersenyum ketika meminum kopi dengan keharuman aroma. Setelah itu, si anak bertanya, "Apa arti semua ini,ayah?"

Si ayah, sambil tersenyum menerangkan bahawa ketiga bahan itu telah menghadapi kesulitan yang sama, direbus dalam air dengan api yang panas tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda. Lobak sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, lobak menjadi lembut dan mudah dimakan. Telur mudah pecah dengan isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras.

Serbuk kopi pula mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, serbuk kopi mengubah warna dan rasa air tersebut. "Kamu termasuk golongan yang mana? Air panas yang mendidih itu umpama kesukaran dan dugaan yang bakal kamu lalui. Ketika kesukaran dan kesulitan itu mendatangimu, bagaimana harus kau menghadapinya ?

Apakah kamu seperti lobak, telur atau kopi?" tanya ayahnya. Bagaimana dengan kita? Apakah kita adalah lobak yang kelihatan keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kita menyerah menjadi lembut dan kehilangan kekuatan. Atau, apakah kita adalah telur yang pada awalnya memiliki hati lembut, dengan jiwa yang dinamis? Namun setelah adanya kematian, patah hati, perpisahan atau apa saja cobaan dalam kehidupan akhirnya kita menjadi menjadi keras dan kaku.

Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kita menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku? Atau adakah kita serbuk kopi? Yang mampu mengubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, menjadi sarana mengubah dirinya mencapai kualitas yang lebih tinggi lagi. Jika kita seperti serbuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk atau memuncak, kita akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitar kita juga menjadi semakin baik.

Antara lobak, telur dan kopi, engkau yang mana?

Simple Life

Kalau kita tanyakan pada seseorang yang kita anggap berhasil dalam hidupnya: Bagaimana mereka merencanakan semua keberhasilan itu? Hampir dapat dipastikan mereka akan menjawab: Tidak tahu. Sebagian besar malah mengatakan bahwa mereka sama sekali tak membayangkan hasil yang didapat. Sebuah jawaban yang jujur. Justru jika bukan itu jawabannya, kita boleh sedikit mengerutkan dahi tanda bertanya-tanya.

Kenyataannya, kita tak selalu bisa merancang hidup dalam bentuk blue print. Serumit atau seteliti apa pun itu, yang menyenangkan dalam hidup adalah seringkali hidup berjalan sangat sederhana, namun teramat kuat dan mendalam.

Percayalah, kita tidak berjalan di atas rencana-rencana. Hidup mengalir di atas tindakan-tindakan kita. Jika Anda menjajakan kue sepanjang jalan kota, Anda akan mendapatkan penghasilan yang Anda cari-cari. Itulah wajah kehidupan: Sederhana.